meranti Best View Using Mozilla Firefox 3.6 With High Resolution

Minggu, 27 November 2011

Menko Kesra Dijadwalkan Saksikan Bono

27 November 2011 - 07.29 WIB > Dibaca 20 kali


 
Laporan IDRIS ALI, Teluk Meranti
idris-ali@yahoo.co.id

Menko Kesra Agung Laksono dijadwalkan hari ini, Ahad (27/11) melihat langsung ivent festival wisata gelombang Bono, di Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan yang sudah berlangsung dua hari terakhir. Gubernur Riau HM Rusli Zainal dijadwalkan mendampingi Menko Kesra.

Kedatangan Menko Kesra bersama Gubri tersebut sekaligus melakukan penandatanganan prasasti yang menyatakan resminya wisata gelombang bono dibuka sebagai kawasan wisata baik secara nasional maupun internasional. Rombongan direncanakan hadir menggunakan helikopter.

Bupati Pelalawan HM Harris menyatakan bahwasanya segala hal menyangkut persiapan kehadiran Menko Kesra dan Gubernur Riau sudah dilakukan. Bahkan HM Harris langsung melakukan pengecekan di Tanjung Pebayang Teluk Meranti, tempat dilangsungkannya festival bono tersebut.

‘’Memang dijadwalkan semula empat menteri yang bakal hadir. Namun sesuai izin presiden, hanya Menko Kesra saja yang hadir. Dijadwalkan Menko bersama Gubernur Riau akan hadir pada siang hari dan langsung kembali ke Pekanbaru dan Jakarta pada sorenya,’’ papar Harris.

Kawasan gelombang bono, ujar Harris, diharapkan benar-benar menjadi tujuan wisata baik dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan festival yang dilangsungkan tersebut urainya merupakan salah satu upaya mempromosikan ivent wisata tersebut. ‘’Dengan berkembangnya kawasan ini menjadi tujuan wisata, setidaknya bisa mengangkat ekonomi masyarakat sekitar sekaligus menjadi kebanggaan Riau, Pelalawan khususnya,’’ tuturnya. (hpz)

Kapolres Akui Meranti Lebih Sulit

18 November 2011 - 08.16 WIB > Dibaca 80 kali


 
Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang ahmadyuliar@riaupos.com

Membawahi dua daerah wilayah hukum Kabupaten, Kapolres Bengkalis yang baru AKBP Toni Ariadi Efendi SIk mengakui merupakan tugas yang sangat berat. Terutama khusus bagi Kabupaten Kepuluanan Meranti.

Dengan bentangan daerah Meranti yang merupakan daerah kepulauan dan berbatasan dengan negara tetangga Malaysia, menjadikan daerah tersebut rentan dengan berbagai tindak  kejahatan trans-iternasional.

Seperti yang diakuinya Rabu malam (16/1) kepada Riau Pos, usai pisah sambut Kapolres Bengkalis yang lama dari AKBP Ahmad Kartiko, yang ditarik ke Mapolda Riau.

‘’Meranti terpapar dengan tindak kejahatan trans-internasional. Kawasan Meranti yang terakses secara terbuka dengan negera tetangga Malaysia, menjadikan daerah ini sangat rentan dengan berbagai tindak kejahatan yang melibatkan jaringan mafia lintas antar negara. Mulai dari tindak kejahatan peredaran narkoba, illegal logging maupun pengiriman TKI ilegal dan penyeludupan lainya. Ini menjadi tantangan yang sangat berat bagi kepolisian. Untuk itu, kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan kantibmas di Meranti,’’ ungkap mantan Kapolres Siak itu.

Lebih jauh AKBP Antoni menyebutkan terkait gangguan kantibmas lainnya Meranti memang relatif lebih kondusif dibanding daerah lainnya.

Tindak kejahatan kriminal dari bulan ke bulan dari laporan Polsek yang ada di Meranti, relatif menunjukkan terjadinya angkan penurunan yang cukup signifikan.

Meskipun dengan jumlah personel yang terbatas dan prasarana yang belum mendukung secara penuh, kondisi Kamtibmas di Meranti bisa dikatakan sangat bersahabat untuk percepatan pembangunan.

Hanya saja, harus diakui dalam beberapa kasus peredaran narkoba, Meranti menjadi salah satu mata rantai jaringan transit peredaran narkoba yang melibatkan jaringan internasional.

Untuk tahun 2011 ini saja, kasus narkoba di Meranti cukup menunjukkan adanya peningkatan kasus dengan melibatkan adanya barang bukti.

Meskipun jaringan pengedarnya berhasil dibekuk, kondisi ini tidak menjadikan Meranti steril dari mata rantai jaringan peredaran narkoba.

‘’Untuk itu, ke depan Polres Bengkalis bersama jajaran Polsek di Meranti akan terus berupaya memaksimalkan pembrantasan narkoba di Meranti dan ini harus mendapat dukungan dari Pemkab Meranti dan seluruh elemen masyarakat.

Di bagian lain Kapolres juga mengakui dengan kondisi personel yang terbatas tidak semua persoalan gangguan kantibmas bisa ditangani secara tuntas. Apalagi dengan kondisi bentangan alam yang berat, dan terbatasnya sarana dan prasarana pendukung.

Untuk itu, Polres Bengkalis berharap dukungan dan kerja sama dari seluruh masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, kalau semua dibebankan pada Polri jelas tidak akan mampu.

‘’Kalau menemukan anggota Polres Bengkalis yang melanggar ataupun melakukan tindak kejahatan, tolong laporkan ke saya. Apalagi sampai terlibat dalam narkoba, tidak ada ampun. Sebagai penegak hukum, anggota Polri wajib patuh dan tunduk pada aturan hukum. Berani melanggar berarti, berani menanggung resiko,’’ tegasnya.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi mengharapkan nantinya Kapolres yang baru dapat melanjutkan tugas Kapolres yang lama untuk menjaga wilayah di Kepulauan Meranti dan Bengkalis sendiri.

Sejalan dengan itu, orang nomor satu di Meranti itu juga akan berusaha meningkatkan perekonomian masyarakat.

‘’Karena jika perekonomian masyarakat Meranti meningkat, maka akan semakin menurunkan angka kejahatan dan kriminalitas. Kami akan berupaya untuk itu. Kami mengucapkan selamat dalam menjalankan tugas bagi masng-masing pejabat kepolisian. Mudah-mudahan dapat menjalankan tugasnya dengan baik,’’  harap Irwan.

Dari pantauan wartawan di lapangan dalam prosesi pisah sambut kemarin malam juga dilakukan pertukaran cendramata oleh Bupati Kepulauan Meranti kepada kedua pejabat kepolsian itu. Hadir juga Ketua DPRD Hafizoh SAg dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Meranti.(jrr)

3,5 Kubik Kayu Meranti Ilegal Disita

SANGASANGA. Praktik illegal logging alias pembalakan kayu secara liar, ternyata masih terjadi di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Meskipun sudah banyak pelakunya diringkus polisi, tapi tetap masih ada warga kedapatan mengangkut kayu yang tidak dilengkapi dengan dokumen resmi tersebut. Seperti dilakukan Rohmat (34) yang tinggal di Jl Pembangunan, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kukar.
"Dia (Rohmat, Red) kedapatan mengangkut sebanyak 3,5 Meter Kubik kayu jenis Meranti yang tidak dilengkapi dokumen resmi, menggunakan sebuah truk Mitsubishi KT 8879 AH," ujar Kapolres Kukar AKBP I Gusti Kade Budhi Harryarsana, didampingi Kapolsek Sangasanga AKP Teguh Nugroho kepada harian ini, Minggu (20/11).
Aksi Rohmat itu terendus petugas yang melakukan patroli di bilangan Jl Yos Sudarso Kelurahan Sarijaya, Sangasanga, sekira pukul 11.15 Wita, Jumat (18/11) siang. Karena curiga dengan muatan di truk yang dikemudikan Rohmat tersebut, petugas Polsek Sangasanga kemudian menghentikan dan melakukan pemeriksaan. Di bak belakang truk itu terlihat ratusan potong kayu olahan jenis Meranti.
"Diduga pelaku memang berusaha menyembunyikan kayu tersebut. Jadi begitu petugas kami menemukannya dan si pengemudi truk itu tak bisa menunjukan dokumen kayu bersangkutan, maka segera diamankan di sini (Kantor Polsek Sangasanga, Red)," katanya lagi.
Selanjutnya, setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polsek Sangasanga, Rohmat kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat Pasal 50 Ayat 3 Jonto Pasal 78 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan. Ancaman hukuman berupa pidana penjara sampai 5 tahun lebih. Polisi juga mengamankan truk beserta 3,5 Kubik kayu Meranti olahan itu sebagai barang bukti.
"Kayu itu saya beli dari Samboja untuk dijual kepada seorang pembeli," ungkap Rohmat tanpa mengurai nama pembeli dan berapa harga kayu itu dibeli maupun akan dijualnya.(idn/upi)

Terjadi Krisis Kepercayaan Masyarakat

Bupati : Pejabat Publik Harus Respon Positif
23 November 2011 - 12.02 WIB
24 klik
 
SELATPANJANG(DP)-Jajaran Pemerintah mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa di Kepulauan Meranti, diharapkan mampu dengan baik menyikapi krisis kepercayaan yang muncul ditengah masyarakat. Sistem demokratisasi yang berlebihan saat ini, sudah menjadi tantangan baru yang harus bisa dihadapi pejabat publik. Hal itu disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi, menanggapi pertanyaan salah seorang Kepala Desa tentang krisis kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik, pada pertemuan belum lama ini. Dikatakan Bupati, krisis kepercayaan itu muncul tidak secara tiba-tiba, namun mengemuka dari proses panjang dari sistem penyelenggaraan pemerintahan.

“Krisis kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik tidak terjadi secara tiba-tiba. Hal ini perlu disadari bahwa munculnya krisis kepercayaan itu, akibat proses panjang dari sistem penyelenggaraan pemerintahan kita. Saat sekarang ini adalah saat yang paling tidak enak untuk menjadi Kepala Daerah atau juga Kepala Desa, saat sekarang ini kita sedang berada dalam situasi transisi demokratisasi publik,” ujar Bupati.
Persoalan yang terjadi sekarang, kata Bupati, bahwa krisis kepercayaan itu bukan saja terjadi dari masyarakat kepada pemerintah, tetapi juga terjadi dari pemerintah kepada sekelompok masyarakat tertentu. Seperti para Kepala Desa yang dulunya dipilih oleh masyarakat, dulu juga pernah mengalami bagaimana dibohongi oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
“Kita juga harus sadar bahwa memang, ada kelompok-kelompok tertentu di masyarakat kita yang sifatnya selalu oportunis, dimana kalau mereka dapatkan apa yang mereka inginkan mereka akan selalu melihat posisi pemerintah dalam posisi yang sangat baik, dan sebaliknya, apabila apa yang mereka inginkan sudah tidak dapat lagi, itu pandangannya langsung berubah, posisi pemerintah sudah tidak dipandang baik lagi,” sebut Bupati.
Sebagai pejabat publik, sudah menjadi tugas untuk turut serta menyembuhkan masyarakat yang sebagiannya saat ini sedang dilanda penyakit oportunis tersebut. Hal itu juga tidak terlepas bagaimana pejabat publik menempatkan diri sebagai orang yang terlebih dahulu sembuh untuk bisa menyembuhkan masyarakatnya. “Jadi transisi yang saat ini sedang terjadi akibat demokratisasi yang luar biasa dan berlebihan. Menjadi sebuah tantangan baru bagi pejabat pemerintah daerah, camat, lurah dan kepala desa. Karena dengan sistem demokratisasi yang luar biasa ini membuat kadang-kadang nilai-nilai moral dan nilai-nilai etika ditengah-tengah masyarakat semakin meluntur,”ungkap Bupati.
Dalam kondisi tersebut, terang Bupati, orang bisa bicara apa saja, sehingga yang namanya fitnah dan tuduhan-tuduhan tanpa bukti itu bisa seenaknya saja di omongkan, bahkan sekarang tidak tersentuh oleh hukum.
“Bahkan kalaupun tidak membuat suatu kesalahan, masih ada juga pihak-pihak tertentu yang bisa membangun opini, yang menjadikan seolah-olah kita menjadi salah dan menjadi berhadapan dimuka hukum. Maka hal ini perlu menjadi suatu yang diwaspadai,”ingat Bupati kepada para Camat, Kades dan Lurah se Kabupaten Kepulauan Meranti. (rio)

PMI Memiliki Kegiatan Mulia

23 November 2011 - 12.06 WIB

 
SELATPANJANG (DP)-Dalam sambutanya pada Musyawarah Kerja Persatuan Palang Meranh (PMI) Provinsi Riau, Selasa (22/11) di Grang Meranti Hotel, Bupati Kepulauan meranti Drs Irwan Nasir Msi menyampaikan, organisasi PMI merupakan suatu organisasi sosial dan menjadi kebanggaan karena mengandung kegiatan mulia. Oleh karena itu, Bupati berharap kepada seluruh peserta Muskerda PMI untuk dapat mengikuti kegiatan dengan baik, serta mampu menyusun program kerja yang lebih bermanfaat dan tepat guna. “PMI merupakan suatu kebanggan tersendiri, karena kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan mulia, oleh karena itu upaya peningkatan perlu dilakukan dengan serius,”ungkapnya. Dikatakannya, berbagai rencana kerja dan kegiatan telah dilakukan dalam rangka diseminasi, meningkatkan kapasitas organisasi dan membangun citra PMI yang dulunya hanya seputar donor darah dan bulan dana.

Berbagai peran telah dilakukan, terlepas dari plus minus hasil dari pelaksanaan rencana kerja tahunan, namun kedepan keberadaan PMI perlu ditingkatkan lagi terhadap pelayanan kemanusian dan peningkatan kapasitas organisasi PMI di Provinsi Riau dan di Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya.
Diakui Bupati, khusus di Kabupaten Kepulauan Meranti yang baru menyampai usia tiga tahun, masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan disana sini, termasuk di organisasi PMI itu sendiri, misalnya saja tidak tersedianya tempat penyimpanan darah serta peralatan lainnya.
Masalah darah, beliau menyampaikan bahwa mengingat kebutuhan darah lebih banyak dari orang yang mendonorkan darahnya, sehingga perlu digiatkan lagi. Selain itu sedang diusahakan agar pemerintah daerah dapat membantu mengatasi persoalan tersebut, yang terpenting bagaimana pihak PMI mampu menyusun program dengan baik.
Selain itu diharapkan PMI Kabupaten bisa memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di daerah. Hal ini bisa menjadi sumber dana untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan di kabupaten masing-masing.
Sementara itu, Wakil Ketua PMI Provinsi Riau, H Auni M Nur, dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa satu tahun telah berlalu masa kerja pengurus PMI Provinsi Riau masa bakti 2009-2014. Saat ini PMI Provinsi Riau, telah berhasil membangun sebuah kepercayaan besar dari pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai sebuah organisasi kemanusiaan.
“Maka pada pelaksanaan Muskerda PMI kali ini, kami bermaksud menyampaikan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas-tugas kemanusiaan yang telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Dengan adanya laporan, tentu dapat dijadikan barometer dan bahan evaluasi untuk pengembangan organisasi PMI di Provinsi Riau ditahun berikutnya,”jelas H Auni M Nor. (ari)

Sabtu, 26 November 2011

Cheersleader di Honda Student Basketball League 2011

Written By Info Meranti on Saturday, 19 November 2011 | 09:00

Penampilan Cheersleader SMKN 1 Tebing Tinggi Kepulauan Meranti


Liga Basket Antar Pelajar Terbesar di Riau bertajuk Honda Student Basketball League (HSBL) kembali digelar, kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti pun mendapat kesempatan. Liga yang mempertemukan tim basket Putra dan Putri untuk tingkat SMA/SMK/MA ini sangat menarik, apalagi ada penampilan cheersleader dari masing-masing Tim yang tampil saat jeda pertandingan, ini juga diperlombakan. Dari seleksi ini nanti jika Timnya lolos untuk putaran tingkat Propinsi di Pekanbaru, maka cheersleadernya ikut juga menampilkan atraksinya, berbagai  atraksi perpaduan antara kostum, tari dan gerakan-gerakan dengan iringan musik menghasilkan persembahan yang menarik untuk disimak.
silahkan klik link dibawah ini untuk melihat video cheersleader
 http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=KipDJoWTplQ

Alah Air Selat Panjang Semakin Mempesona

Proyek Pelabaran Jalan Alah Air Selat Panjang Kepulauan Meranti

Jika sudah selesai nanti akan terbentang jalan lebar dari Rintis ke Alah Air

Para pekerja menggunakan alat berat membangun pelebaran jalan

Alah Air Selat Panjang Semakin Mempesona, apalagi jika jalan dari Rintis menuju Alah Air perlebarannya siap, jalan lebar dan lurus ini akan membuat transportasi dari dan menuju ke Alah Air akan lancar. Walaupun kita belum tahu persis peruntukan wilayah ini dalam RTRW Kabupaten Kepulauan Meranti, tapi untuk tempat perumahan daerah ini sangat cocok walaupun ada sedikit masalah dengan air, suatu saat jika Air PAM kita sudah lancar, ini adalah daerah yang sangat bagus untuk tempat membangun rumah tempat tinggal, juga membangun tempat rekreasi dan kuliner. Selama ini masyarakat Selatpanjang jika ingin melepas lelah, mencari pemandangan yang sejuk sambil menjajal kuliner mereka pergi ke Alah Air ini sore maupun pada malam hari, ada banyak tempat yang menjual berbagai macam kuliner, sate, soto, bakso, mie goreng, nasi goreng dan berbagai minuman. Ada kantin "Ojo Lali" misalnya dulu dan sampai sekarang masih banyak dikunjungi. Ini Peluang bagi Investor untuk menanamkan modal mendirikan pusat jajanan, kuliner atau devoloper membangun perumahan tempat tinggal untuk dijual atau disewakan

Panglong Arang di Kabupaten Kepulauan Meranti

Written By Info Meranti on Tuesday, 8 November 2011 | 20:33

Panglong Arang di Terus
Panglong Arang atau Dapur Arang, adalah tempat pembakaran/pengasapan kayu bakau (manggrove) untuk dijadikan kayu arang. Bahan bakunya adalah kayu bakau yang banyak terdapat di Kepulauan Meranti. Keberadaan Panglong Arang ini sudah cukup lama, sejak puluhan tahun yang lalu dan bisa kita bayang sudah berapa kubik kayu bakau yang diambil dari sekitar pulau yang ada.

Dapur Arang atau Panglong Arang mengkonsumsi Hutan bakau cukup besar

Partai Final Putri Mengakhiri Honda Student Basketball League di Selat Panjang

Photo bersama Pelatih dan Pelaksana  dan Sponsor Pertandingan
Tim Basketball Putri SMKN 1 Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi Champion pada Honda Student Basketball League (HSBL) 2011 untuk putaran di Selat Panjang Kepulauan Meranti setelah mengalahkan Tim Putri SMAN 2 Tebing Tinggi dengan skor 37 - 34, Partai Final antara Tim Putri SMKN 1 Tebing Tinggi dan Tim Putri SMAN 2 Tebing Tinggi ini mengkakhiri seleksi Liga Basket antar pelajar terbesar di Riau untuk daerah Selatpanjang dan sekitarnya (16 s/d 19 November 2011). Dengan demikian Tim Putri yang menjadi Champion ini akan menjajal kemampuannya di tingkat Propinsi Riau bersama Tim Putra SMK Patria Dharma yang mengalahkan Juara Tahun kemaren SMK Kalam Kudus (skor 63 - 61) dan para Champion dari Kabupaten lain, semoga ini bisa menjadi penyemangat bangkitnya prestasi olah raga di daerah ini dan bis bersaing di tingkat Propinsi dan Nasional hendaknya.

Jumat, 25 November 2011

berita terkini


Dukungan Terus Mengalir
Irwan Nasir Masih Menjadi Figur Paling Pas Jadi Bupati kepulauan Meranti

SELATPANJANG.Dari sekian banyak nama bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati kepulauan meranti, Yang semakin santer dan semakin deras kebanjiran dukungan dari elemen masyarakat desa hingga kota selatpanjang untuk menduduki jabatan bupati kepulauan meranti adalah Drs Irwan Nasir MSi salah seorang putra kelahiran daerah meranti yang saat ini menduduku jabatan strategis di pemerintah propinsi kepri.

Mendekat pelaksanaan pemilukada kabupaten kepulauan meranti juni 2010 nanti, Nama irwan nasir pejuang pembentukan kabupaten kepulauan meranti, Di sebut-sebut sangat layak menduduki jabatan bupati kepulauan meranti, hal ini bukan tanpa alas an, sebab selain yang bersangkutan memilliki komitmen memperjuangan daerah ini menjadi kabupaten sejak ia masih menjadi pejabat camat di batam, perjuanganya pun semakin mantap ketika ini menduduki jabatan strategis di lingkungan pemerintah propinsi riau dan kepri.

Alasan lain, kenapa nama irwan nasir di anggap lebih pas menyandang jabatan bupati kepulauan meranti di sebabkan oleh integritasnya dalam memperjuangan masyarakat di daerah ini agar lebih baik lagi taraf kehidupanya, sehingga meskipun ia bekerja di luar daerah ini, namun yang bersangkutan tidak melupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anak jati kabupaten kepulauan meranti.

Serikat Tani Bertemu Pemprov Riau

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Galih Pujoasmoro
TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU - Perwakilan Serikat Tani Riau (STR) Kabupaten Meranti bertemu dengan pihak perwakilan Provinsi Riau di Ruang Rapat Asisten I Pemprov Riau, Jumat (4/11/2011).
Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Departemen Pemuda Perjuangan Tani Komite Pimpinan Pusat STR, Antoni Fitra.

Hadir dalam pertemuan itu pejabat Pemprov Riau diantaranya Asisten I Bidang Pemerintahan, Abdul latif, Kabiro Hukum Kasiarudin, Kabag Tata Pemerintahan, Sudirman, Kabag PWAP Suyadi Suwandi, serta perwakilan Dishut Provinsi Dwiyana.
Sedangkan perwakilan pejabat KabupatenK Kepulauan Meranti antara lain Kadishut Meranti Ma'mun Murot, Asisten I Burhanudin, Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Meranti Yuliarso dan Camat Merbau Zuriat.
Menurut Antoni, dalam pertemuan tersebut pihak STR, diwakili oleh Bambang Aswandi, Sutarno, Pairan, Darwis dan dirinya.
Dalam pertemuan yang berlangsung hingga pukul 16.15 tersebut, membuahkan tiga kesepakatan. Menurut Antoni, kesepakatan tersebut adalah Pemerintaha Kabupaten Meranti dan warga harus menyerahkan data-data mengenai masalah yang terjadi di Pulau Padang ke Pemprov.
"Data yang akan diserahkan adalah data mengenai tumpang tindih lahan antara lahan milik warga dan lahan HTI RAPP," ujarnya.
Antoni menambahkan, Rabu (9/11/2011) mendatang, pihak Pemkab Meranti, perwakilan STR, dan Pemprov Riau akan turun ke Pulau Padang. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di lapangan.
Selanjutnya, hasil dari studi lapangan tersebut akan diserahkan kepada Gubernur Riau untuk ditindaklanjuti.
"Berdasarkan hasil tersebut, Gubri akan mengeluarkan rekomendasi kepada Kemenhut RI terkait masalah ini," ujarnya.

Editor: Romualdus Pius  |  Sumber: Tribun Pekanbaru
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Pemprov Riau Siap Bantu Pembangunan Meranti

Sumber: riauterkini.com
Kabupaten Meranti akan membutuhkan dana yang cukup besar untuk pembangunan daerahnya. Pemprov Riau akan berusaha ikut serta dalam perkembangan pembangunan.

Riauterkini-MERANTI- Sebagai kabupaten terbaru di Riau, Kabupaten meranti membutuhkan dana yang cukup besar untuk pembangunan infra struktur. Untuk itu, Wakil Gubenur Riau (Wagubri) Raja Mambang Mit, Senin (31/08/09) usai mlakukan kunjungan pembangunan di Meranti.

Ia menjelaskan, karena meranti masih cukup muda maka kebutuhan dana untuk pembangunanya Pemprov Riau akan membantu. “Kalau sebelumnya dapat dana hibah dari kabupaten induk, Bengkalis. Selanjutnya kita coba untuk membantu,” jelas Mambang.

“Intinya semua pembangunan infra struktur di pergunakan untuk masyarakat. Jalan misalnya, akan menjadi penghubung komunikasi masyarakat dan akan memercepat pengembangan daerah itu sendiri,” paparnya.

Kunjungan dimulai dari kunjugan ke Pelabuhan Ikan, Pelabuhan Kecamatan, Pembangunan Jalan Roro-Menkikipdan selanjutnya peninjauan ke Rumahsakit Umum Daerah (RSUD) Selat Panjang, Kabupaten Meranti***(tam)

Mie Sagu


Mie Sagu merupakan makanan khas dari daerah Selat Panjang,dan sudah dikenal luas keseluruh penjuru indonesia,bahkan luar negeri.Karena bahannya dari sagu,mie ini warnanya agak bening dan rasanya agak kenyal,tekstur kenyalnya seperti karet gelang dan warnanya seperti bihun hanya lebih bening dan ukurannya lebih besar. Rasa dan aromanya pun lain, punya ciri khas, tidak seperti mie basah ataupun bihun.Penyajian makanan ini sudah beragam tetapi pada umumnya penyajian digoreng dengan taburan kucai,tauge,udang,ikan teri dll.

Kamis, 24 November 2011

Bupati Kepulauan Meranti akan Tuntut Media Massa


Headline


Pemberitaan tersebut dinilai telah menyudutkan dirinya baik secara pribadi maupun kedinasan dan dianggap telah melanggar kode etik jurnalistik. Untuk itu, pihaknya akan melakukan langkah awal yakni menggunakan hak jawab.
Jika langkah ini tidak ditanggapi maka akan dilanjutkan dengan tindakan somasi, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk melaporkan yang bersangkutan kepada pihak berwajib.
Menurut Irwan, media dengan pemberitaan tendensius terkesan mengarah kepada pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter dirinya. Hal ini tidak bisa didiamkan karena pemberitaan yang berulang-ulang itu sudah melampaui batas toleransi. Media tersebut tidak mampu melihat persoalan sesuai porsi dan mekanisme yang berlaku.
"Kita berharap, hendaknya jangan sampai memaksakan kehendak dalam suatu pemberitaan dengan tujuan tertentu. Dan media hendaknya jangan dijadikan alat jual beli politik, apalagi fitnah yang tidak berdasar. Ini akan mencederai konstitusi hukum yang berlaku,” ujar Irwan tanpa menyebutkan media massa dimaksud, Sabtu (12/11).
Dipaparkan, pemberitaan negatif itu awalnya muncul karena tidak terpenuhinya keinginan sekelompok orang yang berada di balik pemberitaan itu.
"Kalau masalahnya hanya karena tidak mendapat proyek atau tidak menang dalam sebuah pelelangan lantas membuat pemberitaan yang bukan-bukan, itu bukan sikap profesional dari pers. Mestinya kegiatan borongan tidak harus dicampuradukkan dengan trik lewat pemberitaan. Harusnya dapat disikapi melaui aturan dan mekanisme yang berlaku," tukasnya.
Dalam persoalan proyek, kata Irwan, dirinya mengaku tidak pernah melakukan intervensi untuk memenangkan satu pihak.
“Saya katakan, seluruh proses lelang harus sesuai prosedur. Jangan sampai masuk penjara hanya karena memperjuangkan pihak-pihak yang memaksakan kehendak di luar mekanisme yang berlaku," ujarnya.
Dikatakan, semua ketentuan telah diatur melalui PP Nomor 54 tahun 2010. Tidak ada ketentuan lain yang dapat dilakukan selain mematuhinya. Proses pelelangan proyek harus berjalan sesuai ketentuan tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
“Jadi hanya karena urusan proyek yang tidak dapat, lantas saya dituding macam-macam melalui berbagai pemberitaan. Karena itu kita akan sikapi persoalan ini secara tegas dan akan menempuh jalur hukum bila jalan damai tidak tercapai,” sebutnya. [mor]
 

Download Templates